Rektor UIN Lampung Buang Badan Terkait Dugaan Manipulasi Nilai Mahasiswa

399 views
Kampus UIN Raden Intan Lampung (Ist)

**LSM Geram Minta Menag Evaluasi

Bandar Lampung, Harianduta.com-Pihak Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD masih belum komentar lebih jauh terkait persoalan dugaan praktik manipulasi nilai mahasiswa S1 di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Ia meminta mempertanyakan persoalan tersebut ke Wakil Rektor I dan terkesan buang badan. “Dengan WR 1 saja ya,” kata Rektor kelahiran 21 Maret 1971 tersebut menjawab melalui pesan Whatsappnya, Rabu (17/7/2024)

Diketahui persoalan ini mendapat perhatian serius LSM Gerakan Rakyat Menggugat (Geram). Ketua LSM Geram, Kemas Andri Arifin meminta menteri agama mengavaluasi kinerja rektor dan jajaran UIN yang dinilai tak mampu membrantas praktik yang tidak terpuji di dunia kampus.

“Kampus tempatnya orang orang cerdas dan berilmu, Sayang ada oknum-oknum merusak keilmuannya dengan memanipulasi nilai mahasiswa. Ini memalukan, rektor dan jajarannya jangan diam saja berantas itu oknum mafia nilai di kampus UIN, kalau tidak bisa menag harus evaluasi kinerja rektor,” tegas Kemas Andri Arifin, Rabu (17/7/2024)

Apalagi kata Andri aksi manipulasi nilai mahasiswa itu sudah terjadi sejak lama dan terkesan dibiarkan. “Praktik itu ternyata terjadi sudah sejak lama, artinya ada kesan dibiarkan,” bebernya.

Diketahui sekelompok mahasiswa mengatasnamakan Lidi yang dimotori Riko Febrian, mendesak Rektor UIN dan pihak kampus menindak oknum kampus yang diduga melakukan praktik manipulasi nilai mahasiswa S1 Riko menyebut praktik ini sudah terjadi sejak lama dan menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa UIN.

Praktik kecurangan ini modusnya yakni dengan mengubah nilai yang dilakukan oleh oknum kampus UIN Raden Intan Lampung.

“Saya akan melaporkan dan mendesak Rektor UIN. Praktik manipulasi harus diselidiki dan tindak keras oknum pelakunya jika terbukti dalam manipulasi nilai mahasiswa S1 sesuai aturan yang berlaku,” kata dia kepada awak media. (**)