Rektor UML Mardiana Terima Hangat Kunjungan Kanwil DJP Lampung-Bengkulu
Bandar Lampung, Harianduta.com-Rektor Univesitas Muhamamdiyah Lampung (UML) Dr. Mardiana dan Wakil Rektor 1 Dr. Any Nurhayaty serta Wakil Rektor 2 UML Hamimi, M.Si menyambut hangat kedatangan Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung beserta jajarannya di Lantai 2 Gedung Rektorat UML di Jalan Prof Dr Hamka Sukarame Baru Bandar Lampung pada Kamis (22/5/2025) pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Pertemuan ini merupakan kesempatan bagi para pihak untuk saling berkoordinasi dan sharing mengenai Inklusi Kesadaran Pajak di lingkup Perguruan Tinggi. Program Inklusi kesadaran pajak ini akan terlaksana jika materi mengenai perpajakan akan dimasukkan ke dalam RPS dan akan disampaikan sebagai bagian dari materi perkuliahan.
Pada kesempatan ini, Rektor UML Dr. Mardiana. sangat mengapresiasi dan menyambut baik program kerjasama antara UML dan DJP Kanwil Bengkulu dan Lampung yang bertujuan meningkatkan kesadaran pajak di kalangan mahasiswa sejak dini.
“Kami UML selalu membuka diri dan sangat terbuka lebar terhadap program dari pemerintah termasuk program Inklusi yang ditawarkan oleh DJP Kanwil Bengkulu dan Lampung ini karena meningkatkan kesadaran pajak adalah tanggungjawab kita bersama,” ujarnya.
Menurutnya, kemajuan pada negara ini perlu diperjuangkan melalui penerimaan pajak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendukung negara melalui pajak sejak dini karena negara harus maju dari segi pendanaan. Ini merupakan upaya kita sebagai bagian dari bangsa ini untuk memperkuat negara kita,” ujarnya.
Sementara, Ardarina Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung mengapresiasi sambutan hangat dari Rektor UML Dr. Mardiana. Menurutnya program inklusi pajak penting untuk didukung sepenuhnya oleh perguruan tinggi karena kesadaran mengenai pentingnya membayar pajak perlu diterapkan sejak dini. Perguruan tinggi juga mengambil berperan besar sebagai pintu untuk menumbuhkan kesadaran perpajakan dari sisi akademisi yang menjadi cikal bakal pemimpin masa depan.
“Program inklusi ini nanti akan disisipkan di beberapa Rencana Pembelajaran Semester (RPS) perkuliahan. Program ini sudah berhasil dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi dan kali ini kami berharap program inklusi dapat juga berhasil dilaksanakan di UML,” ujarnya.
Senada itu, Penyuluh Pajak Ahli Muda, Bapak Meidiantoni menjelaskan tentang lima tahapan yang akan dilaksanakan dalam program inklusi pajak. Adapun tahapan pertama menurutnya dimulai dari Koordinasi dan sharing sesion yang terlaksana pada hari ini. Kemudian tahapan kedua dilanjutkan dengan bimbingan teknis yang akan diberikan oleh DJP kepada para dosen dengan melengkapi bahan ajar yang dibutuhkan. Kemudian pada tahap ketiga diisi dengan penyusunan RPS tentang perpajakan oleh pihak perguruan tinggi. Pada tahap keempat dilanjutkan dengan kegiatan sit in di kelas-kelas dan tahapan yang terakhir melakukan evaluasi.
“Jadi pada saat sit in, kami dari pajak hanya ikut mendengarkan saat dosen menjelaskan tentang Kesadaran Pajak. Pada proses ini tidak akan ada penilaian karena kami hanya mau memastikan program tersebut sudah terlaksana dengan baik. Pada tahap terakhir akan ada evaluasi dengan adanya bukti materi kesadaran pajak yang telah diujikan pada matakuliah tersebut,” pungkasnya.