Agar Lancar, BUMN di Lampung Ini Diduga Minta Setoran ke Pengusaha Minyak

204 views
PT Pertamina Patra Niaga (Ist)

Harianduta.com- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertamina Patra Niaga anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan olahan minyak bumi. Diterpa isu miring dugaan pungutan liar khususnya pelicin bulanan tujuan agar pengiriman minyak yang diterima lancar ke para pengusaha pemilik SPBU.

Informasi dihimpun dugaan praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan PT Pertamina Patra Niaga, cabang Panjang, Bandar Lampung. Ini sudah cukup lama. Dari investigasi yang dilakukan media ini, praktik pungli tersebut melibatkan pihak-pihak SPBU di wilayah Kota Bandar Lampung. Mereka diwajibkan “setor” sejumlah uang pelicin ke oknum pejabat di perusahaan plat merah tersebut.

Diduga praktek tersebut sudah berlangsung lama dan seolah-olah menjadi kewajiban bagi para pengusaha SPBU untuk memperlancar bisnisnya.

“Tiap bulan setoran itu diberikan oleh pihak SPBU. Salah satunya dari PT. SBG, yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah per bulan,” ucap B, nama panggilan sumber di lapangan saat diwawancarai, Senin 29 Juli 2024.

“Kuat dugaan uang setoran atau pungli yang diberikan oleh pihak SPBU kepada para oknum pejabat PT. Pertamina Patra Niaga Panjang dengan tujuan agar pengiriman ke SPBU mereka lancar dan tidak terhambat,” ungkapnya.

Hasil penelusuran tim pencari fakta dan hasil investigasi, oknum pejabat PT. Pertamina Patra Niaga Panjang yang menerima uang setoran pungli tersebut, hampir kesemuanya merupakan pejabat tinggi perusahaan, dan beberapa staf yang ada di dalamnya.

“Ada 2 orang yang membagi uang setoran pungli tersebut kepada pejabat Pertamina, salah satunya yang membagi adalah inisal A,” terangnya.  Lebih lanjut, uang setoran pungli tersebut sudah berjalan cukup lama sejak tahun 2016, dan dinikmati sampai sekarang oleh para oknum pejabat PT Pertamina Patra Niaga Panjang.

“Apakah gaji tiap bulan yang pejabat Pertamina tersebut terima tidak cukup ya, sampai harus menerima setoran setoran dari SPBU?,” sindirnya.

“Makanya sekarang banyak SPBU yang seakan dianak emaskan karena mereka sudah merasa memberi royalti kepada pejabat-pejabat Pertamina Patra Niaga, sehingga jangan heran saat ini banyak SPBU yang bermain dan tidak disentuh sama sekali seperti menyilangkan produk BBM Pertalite menjadi Pertamax, Bio Solar ke Dexlite,” katanya lagi.

Dirinya berharap pimpinan-pimpinan perusahaan ber plat merah tersebut tidak tinggal diam melihat adanya pungli yang seolah menjadi kebiasan dan terkesan didiamkan, ia pun meminta adanya tindakan tegas dari pihak Kepolisian jika hal tersebut ternyata terbukti benar.

“Kasian dengan SPBU lain yang tidak menyetorkan uang setoran, pengiriman BBM mereka tidak lancar, ada yang dicari kesalahannya hingga diskorsing, dan ada juga yg sampai dikurangi jatah pengiriman BBM-nya, akhirnya sampai ada SPBU yang gulung tikar,” tandasnya.

Hingga berita diturunkan, pihak wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi dan meminta tanggapan ke pihak-pihak terkait. Termasuk pihak Kementerian BUMN belum memberikan tanggapan, meski diberikan ruang hak jawab. (**)