Helikopter Diduga Milik Raffi Ahmad Jatuh di Bali

130 views
Raffi dan Nagita saat berfoto dengan helikopter. (website balihelitour.id) (Ist)

Harianduta.com- Kecelakaan helikopter yang jatuh di Pulau Dewata pada hari  Jumat (19/7) sekitar pukul pukul 15.33 WITA ternyata milik  Raffi Ahmad. Helikopter tersebut berada di dalam naungan Bali Tour yang mulai diperkenalkan ke publik sebagai brand bisnis baru milik Raffi sekitar tahun 2023 lalu.

Mengacu pada berita tahun 2023, Raffi Ahmad menyediakan sewa helikopter Bali Helitour yang berpusat di Pulau Dewata. Bali Tour memiliki alamat di Jalan Melasti, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Dalam website resminya balihelitour.id, memang terpasang foto Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dengan memperlihatkan background helikopter Bali Helitour.

Helikopter tersebut disewakan dengan harga termurah Rp 2 juta dan paling mahal di harga  Rp 10,2 juta untuk berkeliling Pulau Dewata. Durasi di atas pesawat diperkirakan mulai 12 menit hingga 72 menit.

JawaPos.com menghubungi Prio selaku Prio Bagja Anugerah selaku manajer Raffi Ahmad untuk mengonfirmasi perihal pesawat yang jatuh di Bali. Namun sampai sekarang belum ada respons apa pun.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) membenarkan adanya laporan kecelakaan helikopter yang jatuh di Bali pada pukul 15.33 WITA, Jumat (19/7).

Kepala Bagian Kerja sama Internasional, Humas dan Umum, Ditjen Hubud, Mokhamad Khusnu, menyatakan, helikopter di Bali terjatuh akibat terlilit tali layangan.

“Kecelakaan Helicopter PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, Kuta Selatan – Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 akibat terlilit tali layangan,” kata Khusnu dalam keterangannya.

Adapun helikopter tersebut membawa lima orang penumpang, terdiri dari pilot dan empat penumpang lainnya.

Semua penumpang helikopter selamat dengan luka ringan hingga sedang.

“Bersama ini disampaikan bahwa pada hari ini tanggal 19 Juli 2024 pukul 14:36 WITA berdasarkan data dan sistem flight following kami.”

“Telah terjadi upaya pendaratan darurat yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan sesuai informasi yang dilaporkan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wayah IV,” ujar VP GRC PT Whitesky Aviation, I Gede Bambang Narayana, dikutip dari Tribun Bali. (Dbs)