Bandar Lampung, Harianduta.com-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GERAM, meminta pihak inspektorat mengusut rekanan cleaning service PT Ganedra Wijaya di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM). Hal ini lantaran adanya penipuan dari HS seorang penjual bakso keliling. Pasalnya Warga Campang Raya kini terpaksa gigit jari karena niatnya menjadi petugas jasa clening service Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moelek (RSUDAM) kandas.
Padahal ia sudah menjual gerobak dagangannya yang uangnya sudah diserahkan kepada seseorang bernama Heri M Hatta orang yang mengaku-ngaku dekat dengan PT Ganedra Wijaya selaku perusahaan penyedia jasa cleaning service RSUDAM.
“Saya sekarang nganggur, gerobak saya sudah saya jual untuk jadi petugas cleaning service RSUDAM. Uang sudah saya kasih ke Pak Heri M Hatta. Dia ngakunya punya akses orang dalam PT PT Ganedra Wijaya, Tapi sudah tiga bulan ini sejak saya serahkan uang, saya belum kerja,” kata HS kepada awak media seraya menunjukan tiga bukti transfer uang ke rekening Heri M Hatta, dengan total Rp 2,5 juta.
Ketua LSM Geram, Andri Arifin meminta inspektorat menelusuri dugaan pungli yang membuat malu plat merah teserbut.
Pasalnya, isu pungli alias pungutan liar tersebut saat ini tengah menjadi perbincangan publik.
Itu terungkap setelah HS menyampaikan hal tersebut, termasuk bukti transfer ke rekening.
Olehnya itu Andri menegaskan, agar Inspektorat harus mengusut kasus itu hingga tuntas.
Diketahui HS sudah berupaya menanyakan kepada Heri soal kepastian kapan ia bekerja. Namun Heri jabawannya mengaku masih menunggu keputusan perusahaan.
“Saya sudah berkali kali tanya, tapi Pak Heri , tapi dia bilang masih keputusan bu Hesti,” tuturnya.
Sementara Humas RSUDAM Sabta Putra yang dikonfirmasi mengarahkan wartawan langsung ke pihak perusahaan PT Ganedra Wijaya.
“Coba tanyakan ke manajemen PT yang bersangkutan,” ujar Sabta melaui pesan WhatsApp, Selasa (14/5/2024).
Sementara berdasarkan penelusuran nama Hesty Oktarina merupakan merupakan HRD PT Ganedra Wijaya.
Dan saat dikonfirmasi HRD PT Ganendra Wijaya, Hesty Oktarina membantah adanya nama Heri M Hata seperti yang disebut korban HS.
Ia juga membantah adanya pungutan dalam menerima pelamar yang ingin bekerja di RSUAM sebagai pekerja cleaning service.
“kami tidak ada yang namanya karyawan bernama Heri Muhammad Hatta itu, tidak ada pungutan biaya apapun,” ujar Hesti saat dikonfiermasi berjayanews.com dan harianduta.com via telpon Whatsapp. (**)