Putra Daerah Ciptakan Suplemen Pupuk Organik BBM Dapat Apresiasi Dari Bupati

71 views

Pringsewu, Harianduta.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu mengapresiasi putra daerah telah menciptakan suplemen Pupuk Organik dengan menerapkan Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (Teknologi BBM), Jum’at (19/4/2024).

Dari hasil inovasi tersebut, beras yang di hasilkan dari Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) Agung Makmur Pekon Margodadi Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu berbeda jika tidak menggunakan suplemen Pupuk Organik.

Selain hasil panen yang melimpah, masa tanam padi menggunakan suplemen Pupuk Organik ini, masa tanam pun dari awal tanam sampai panen hanya 80 hari.

Dalam sambutannya, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Pringsewu Drs. Masykur, M.M., mewakilkan Pj Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan menyampaikan, Sektor pertanian menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Pringsewu dengan baku lahan sawah seluas 13.928 hektar, telah menghasilkan padi mencapai 124.652 ton gabah kering giling atau setara setara dengan 74.495 ton beras (BPS Tahun 2023).

“Dengan total konsumsi masyarakakat Pringsewu yang dalam satu tahun dapat mencapai 31.084 ton pertahun, maka ada surplus sebesar 43.411 ton beras, yang dapat dikirim ke luar wilayah Kabupaten Pringsewu,” paparnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Pringsewu telah secara nyata berperan dalam menjaga ketersediaan pangan. Selain beras, juga masih terdapat potensi unggulan lain di Kabupaten Pringsewu, yaitu cabai, bawang merah, dan jagung, serta sektor peternakan antara lain sapi, ayam potong, dan telur.

Dengan menggunakan Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (Teknologi BBM), yang merupakan lahan padi dengan pola tanam Jajar Wayang dimana jarak nya yang rapat, yaitu 10 cm x 28cm, dan Padi yang dihasilkan adalah padi organik, dengan usia panen untuk Varietas Benih

“Hasil panen tentunya lebih cepat yaitu 98 HST (Hari Setelah Tanam), lebih cepat dari Benih Varietas IR32 normalnya usia panen adalah 105HST – 110 HST,” jelas Masykur.

Selain itu, Nutrisiny cukup baik, Batang padi lebih kokoh, bahkan sampai saat dipanen masih tumbuh terus anakan susulan yang juga muncul malay dan berisi bulir padi.

Dengan demikian, dapat dipastikan penerapan Teknologi BBM pada tanaman padi meningkatkan produktifitas padi yang tentunya pendapatan petani pun akan meningkat.

“Adapun Kelebihan Teknologi BBM melalui produk Konsorsium Mikroba Padat (KMP) dan Konsorsium Mikroba Cair (KMC) mampu memperbaiki dan memulihkan lahan pertanian yang kritis, mampu menggantikan Pupuk Kimia yang harganya mahal dan langka,” pungkasnya. (TIM)