Tulang Bawang Barat,Harianduta.com – Ratusan tenaga kerja sukarela kesehatan (Nakes) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar aksi orasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Kamis (10/10/2024). Mereka menuntut keadilan dan pengakuan atas kontribusi signifikan yang telah diberikan dalam melayani masyarakat selama ini, terutama di masa pandemi Covid-19.
Oktariani, koordinator lapangan Nakes Tubaba, menekankan pentingnya perhatian dari perwakilan rakyat terhadap nasib mereka. “Kami adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Kami berharap suara kami didengar dan diperjuangkan,” ujarnya.
Dalam rapat dengar pendapat, Edi Anwar, pimpinan rapat lintas fraksi, menyatakan bahwa Nakes adalah kebutuhan dasar manusia dan berperan penting dalam setiap pelayanan kesehatan. “Kami akan mengawal perjuangan Nakes hingga mereka mendapatkan hak yang seharusnya,” tegasnya.
Kekecewaan juga disampaikan oleh Nopfa, perawat TKS Puskesmas Kartaraharja, yang membandingkan nasib mereka dengan tenaga honorer pengajar. “Mengapa anggaran daerah lebih berpihak pada pengajar sementara kami, yang telah lama mengabdi, hanya sedikit yang diangkat menjadi P3K?” tanyanya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Novian Priahutama, menjelaskan bahwa penerimaan Nakes terbatas oleh anggaran pemerintah daerah. Dia mendorong semua TKS Nakes untuk mengikuti seleksi P3K agar terdata di Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Menanggapi tuntutan tersebut, Yantoni, anggota DPRD dari fraksi Gerindra, menegaskan komitmen DPRD untuk memperjuangkan kesejahteraan Nakes. “Kami akan memastikan anggaran terkait insentif para honorer dibahas dalam APBD 2025,” ujarnya.
Aksi ini menggambarkan semangat dan harapan Nakes Tubaba untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang layak atas pengabdian mereka dalam melayani masyarakat. DPRD diharapkan dapat menjadi jembatan dalam memperjuangkan hak-hak mereka demi keadilan dan kesejahteraan.(Yuda)
