Harianduta.com-Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali menetapkan Hasto Kristiyanto menjadi Sekjen PDIP oleh Bahkan, Hasto langsung dikukuhkan sebagai Sekjen PDIP.
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo. Megawati telah mengukuhkan pengurus yang tak sempat dilantik saat Kongres VI PDIP di Bali.
Salah satu pengurus yang dikukuhkan yakni Hasto. “Pelantikan DPP yang kemarin belum dilantik di Bali sekaligus Sekjen Hasto,” ujar Ganjar, Kamis (14/8/2025).
Diketahui, Hasto mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. Sebelumnya, dia divonis 3,5 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Tipikor Jakarta.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara mengenai jabatan Sekjen PDIP yang sebelumnya dirangkap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Ya yang pertama pasti akan ada kejutan,” kata Puan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Dia tak menyebut sosok atau figur yang akan menjadi Sekjen PDIP. Puan juga tidak mengungkapkan kapan posisi Sekjen itu diumumkan. “Ya kita tunggu saja kejutannya,” ucapnya.
Profil Hasto
Hasto Kristiyanto, lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966, lahir dari ayah bernama Antonius Krido Pardjono dan ibu bernama Yohana Sutami.
Ia menempuh pendidikan SMA di Kolese de Britto pada 1982. Pada tahun 1985, Ia menjadi mahasiswa Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada (UGM). Semasa kuliah di UGM, Ia terpilih sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.
Hasto Kristiyanto mendapatkan gelar Doktor Ilmu Pertahanan dalam Sidang Promosi terbuka Universitas Pertahanan pada 6 Juni 2022, dengan disertasi berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya Terhadap Pertahanan Negara”.
Karier Professional
Setelah lulus Fakultas Teknik Kimia UGM tahun 1991, Hasto memulai karier di BUMN PT Rekayasa Industri, di awal karier ia bekerja sebagai penguji operasional awal instrumen pengering udara, pengolahan air dan generator turbin gas di Pabrik Ammonia dengan supervisi dari M.W Kellog, USA. Hingga pada 1993, Ia menjadi manajer proyek. Pada 1999-2000, Ia berperan dalam studi pembangunan PLTN Ujung Lemah Abang yang bekerjasama dengan ITB dan BATAN.
Kariernya di PT Rekayasa Industri berlangsung hingga 2002, dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Agroindustri






